Jurnalsembilan.com Jakarta Pusat — Polres Metro Jakarta Pusat bergerak cepat menindaklanjuti panggilan telepon misterius yang masuk ke Command Centre 110 pada Kamis (27/11/2025) pagi. Panggilan dari nomor 0882006608066 itu terjadi tiga kali dan selalu terputus sesaat setelah diangkat, sehingga petugas menduga adanya potensi kondisi darurat.
Berdasarkan hasil pengecekan, nomor tersebut terdaftar atas nama M, warga Kramat Pulo, Senen, Jakarta Pusat. Unit Reskrim Polsek Senen yang dipimpin AKP I Nengah Mudarta langsung turun ke lapangan, berkoordinasi dengan ketua RT setempat, dan kemudian bertemu M di Polsek Senen. M menyatakan dirinya tidak memiliki nomor tersebut dan mengaku tidak pernah menghubungi layanan 110. Polisi menduga identitas M telah digunakan pihak lain untuk registrasi nomor telepon.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan bahwa Polri wajib merespons cepat setiap panggilan darurat, termasuk panggilan yang tidak jelas atau berpotensi prank.
“Layanan 110 bukan tempat bermain-main. Setiap detik di layanan darurat adalah pertaruhan nyawa. Begitu panggilan masuk, kami harus bergerak, meskipun sambungannya terputus,” ujarnya.
Ia menilai langkah cepat Polsek Senen merupakan wujud hadirnya Polri sebelum masyarakat benar-benar berada dalam kondisi berbahaya.
“Kami bergerak karena ada potensi ancaman keselamatan warga. Lebih baik kami datang dan memastikan semuanya aman, daripada terlambat saat keadaan benar-benar genting,” tegasnya.
Susatyo juga mengingatkan masyarakat menjaga keamanan data pribadi dan tidak menyalahgunakan layanan darurat.
“Identitas pribadi tidak boleh dipinjamkan atau digunakan sembarangan. Penyalahgunaan seperti ini bisa merugikan orang lain dan menghambat penanganan darurat,” kata dia.
Dalam pemeriksaan, M dan orang tuanya menyampaikan bahwa mereka tidak membutuhkan bantuan kepolisian. Namun mereka mengapresiasi tindakan cepat aparat yang segera memastikan keselamatan keluarganya.
“Kami berterima kasih karena polisi langsung mengecek dan memastikan keadaan kami aman,” ujar M.
Polres Metro Jakarta Pusat masih mendalami dugaan penyalahgunaan identitas tersebut dan memastikan kejadian serupa tidak mengganggu layanan 110, yang diperuntukkan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan pertolongan.
(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)



















