Jakarta| Jurnalsembilan.com -Menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada para peserta, termasuk komisaris dan peserta lainnya.
Penjelasan alur acara: profil perusahaan, kinerja 2024, proyeksi dan rencana kerja 2025, serta sesi tanya jawab.
2. Disclaimer
Informasi disampaikan berdasarkan situasi dan kondisi saat ini.
Bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual efek.
Didirikan pada tahun 1989, sudah 36 tahun berdiri (hingga 2025).
Fokus utama: produsen peralatan pengecatan paling lengkap di Indonesia.
Pionir dalam memproduksi kuas dan roll cat secara lokal.
Tidak memiliki anak usaha; fokus 100% pada alat pengecatan.
Distribusi produk menjangkau 38 provinsi, bekerja sama dengan sekitar 36 distributor.
Penetrasi ke toko cat dan bangunan di seluruh Indonesia.
Ekspor juga dilakukan ke Amerika, Asia Pasifik, dan pasar internasional lainnya.
—
๐ Kinerja 2024 (Perbandingan dengan 2023):
Penjualan meningkat dari Rp47 miliar โ Rp54,3 miliar.
Laba menurun dari Rp9,5 miliar โ Rp5,9 miliar.
Aset naik dari Rp158,7 miliar โ Rp173,9 miliar.
Aset tidak lancar meningkat, aset lancar turun.
Liabilitas jangka pendek naik dari Rp80,4 miliar โ Rp87,13 miliar.
Liabilitas jangka panjang turun.
Ekuitas naik dari Rp264 miliar โ Rp281 miliar.
—
๐ Proyeksi dan Rencana Kerja 2025:
1. Target Penjualan:
Ditargetkan mencapai Rp192 miliar.
2. Distribusi & Ekspansi Pasar:
Perluasan distribusi ke lebih banyak toko cat/bangunan.
Fokus khusus pada Pulau Jawa (DKI, Jateng, Jatim).
Penambahan tim marketing untuk penetrasi pasar.
3. Program Loyalitas:
Promosi voucher dan program umrah untuk pelanggan loyal.
Meningkatkan engagement dengan toko dan pengecer.
4. Peningkatan Produksi:
Renovasi pabrik dan relayout produksi untuk efisiensi.
Tujuan: menambah kapasitas produksi, efisiensi biaya, kualitas produk lebih stabil.
5. Digital & Media Promosi:
Kolaborasi dengan pihak media dan pemasar (influencer/partner).
Meningkatkan interaksi digital dan pemasangan iklan.
—
๐ Catatan & Tanggapan:
Kekuatan:
Perusahaan memiliki track record panjang dan distribusi nasional yang kuat.
Menunjukkan kemampuan untuk ekspor dan menjaga daya saing.
Inovasi marketing (umrah, voucher) bisa menarik pasar tradisional.
Tantangan:
Penurunan laba perlu dicermati, apakah karena biaya produksi, pemasaran, atau faktor eksternal.
Aset lancar menurun sementara liabilitas jangka pendek naik โ perlu perhatian terhadap likuiditas jangka pendek.
Target penjualan 2025 cukup agresif (naik hampir 3,5x dari 2024), perlu strategi yang matang.
Saran Strategis:
Perlu penguatan digitalisasi distribusi & sistem logistik.
Perlu juga mengamati efisiensi biaya dan margin produk.
Analisis lebih lanjut mengenai kompetitor di pasar cat dan alat bantu akan membantu positioning produk.
(Red/Jaya Putra)