
Jakarta – Jurnalsembilan.com – Pelayanan maskapai Pelita Air kembali menuai sorotan. Seorang penumpang, Dr. Sulhan, S.Pd., SH., M.Si., M.Kn, melayangkan protes keras atas dugaan pelayanan tidak profesional saat penerbangan Jakarta–Pekanbaru dengan nomor penerbangan IP-320 Airbus A320, pada Selasa (2/9/2025).
Dalam kronologi yang disampaikannya, Sulhan menyebut telah melakukan check-in online sehari sebelumnya dengan nomor kursi 30B. Namun, setibanya di dalam pesawat, ia mendapati kursi tersebut tidak tersedia lantaran adanya pergantian armada. “Nomor kursi saya tidak ditemukan, dan saya justru diminta berdiri di depan toilet hampir setengah jam tanpa kejelasan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, kru kabin tidak memberikan penjelasan memadai dan terkesan abai. Bahkan, saat ia mempertanyakan haknya sebagai penumpang, salah satu pramugari disebut menyarankan dirinya untuk turun dari pesawat jika tidak mau duduk “apa adanya”. “Saya dianggap melanggar aturan, padahal saya hanya meminta kepastian duduk sesuai tiket,” tegasnya.
Sulhan akhirnya dipersilakan duduk di kursi belakang setelah hampir 30 menit berdiri. Namun, ia menilai sikap kru kabin tidak etis, mulai dari tidak memberikan solusi sementara, mengabaikan hak penumpang, hingga adanya gestur melecehkan saat ia menulis surat protes di dalam pesawat.
Insiden ini berlanjut hingga ia melaporkan langsung keluhannya kepada petugas Pelita Air di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Sulhan menegaskan, pelayanan yang diterimanya mencerminkan lemahnya manajemen dan evaluasi internal maskapai.
“Saya menuntut investigasi dan evaluasi menyeluruh. Hak penumpang harus dihormati, dan kejadian seperti ini tidak boleh terulang,” pungkasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen Pelita Air belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut