JurnalSembilan.com,BREBES — Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Harimau PAC Sirampog kembali menunjukkan kepeduliannya dengan membantu proses evakuasi dan perpindahan rumah warga terdampak bencana tanah bergerak di Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. Aksi gotong royong ini berlangsung pada Jumat pagi, 30 Mei 2025.
Bencana tanah bergerak yang terjadi di wilayah tersebut telah mempengaruhi sejumlah rumah warga sejak tahun 2022. Meski demikian, sebagian dari mereka, termasuk Wanto dan Nurohman yang rumahnya berada di Dukuh Karanganyar, masih bertahan di lokasi terdampak selama ini. Namun, dalam beberapa minggu terakhir, kondisi tanah yang semakin labil membuat mereka terpaksa memutuskan untuk pindah.
Wanto dan Nurohman, yang rumahnya kini sudah tidak layak huni, memindahkan barang-barang dan perabotan rumah tangga mereka ke lokasi baru yang lebih aman. Lokasi ini telah disiapkan untuk pembangunan rumah baru yang akan menjadi tempat tinggal sementara mereka hingga kondisi di lokasi lama membaik.
Proses boyongan (pindah rumah) ini dibantu oleh puluhan warga setempat, termasuk relawan dari LSM Harimau PAC Sirampog, serta linmas dan masyarakat dari Desa Sridadi dan Desa Kaligiri. Warga bersama-sama memindahkan barang-barang yang masih dapat diselamatkan dari rumah yang sebagian besar telah rusak akibat pergeseran tanah.
Ketua LSM Harimau PAC Sirampog, Wartono, yang biasa disapa Bung Fino, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata solidaritas sosial yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Ini adalah bentuk kepedulian kami terhadap warga yang terkena dampak bencana. Masyarakat Sridadi sangat kompak, dan ini menunjukkan betapa pentingnya gotong royong dalam menghadapi krisis seperti ini,” ungkap Bung Fino.
Bencana tanah bergerak yang terjadi pada 2022 memang menyebabkan kerusakan yang signifikan di beberapa titik di Kecamatan Sirampog. Hujan lebat dan kondisi tanah yang labil membuat sejumlah rumah terancam longsor. Beberapa warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, sementara yang lain berusaha bertahan meski dalam keadaan serba sulit.
Wanto, salah satu warga yang rumahnya ikut dipindahkan, menyampaikan rasa terima kasihnya atas bantuan yang diterimanya.
“Saya sangat berterima kasih kepada LSM Harimau Sirampog, serta masyarakat Sridadi dan Kaligiri yang telah membantu proses perpindahan rumah ini. Kami tidak bisa melakukannya sendiri,” ujarnya.
Wanto juga mengungkapkan bahwa selama ini mereka bertahan meskipun kondisi semakin mengkhawatirkan, dan akhirnya keputusan untuk pindah diambil demi keselamatan keluarga. Ia berharap proses pembangunan rumah baru bisa segera selesai agar keluarganya dapat kembali memiliki tempat tinggal yang aman.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Sridadi, Sudiryo, SH, dan Kepala Desa Kaligiri, Rosidin, SH, yang memberikan dukungan moral kepada warganya. Dalam kesempatan tersebut, Sudiryo menegaskan bahwa pemerintah desa akan terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan jika diperlukan.
“Kami akan terus bekerja sama dengan pihak terkait untuk memastikan bahwa warga yang terdampak bencana ini mendapatkan perhatian yang layak, baik dalam bentuk relokasi maupun bantuan lainnya,” ujar Sudiryo.
Bencana tanah bergerak di Sridadi adalah pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah dengan potensi longsor. Masyarakat berharap agar pemerintah lebih proaktif dalam menyediakan solusi jangka panjang, termasuk pembangunan rumah relokasi yang aman.
Aksi gotong royong yang dilakukan oleh LSM Harimau PAC Sirampog dan warga Sridadi menunjukkan bahwa meskipun bencana datang, semangat kebersamaan dan solidaritas tetap menjadi kekuatan utama dalam mengatasi segala kesulitan.
(imz)