banner 970x250

LBH-K-SARBUMUSI: Kemerdekaan Sejati Harus Dirasakan Buruh Indonesia

Avatar photo
LBH-K-SARBUMUSI: Kemerdekaan Sejati Harus Dirasakan Buruh Indonesia
banner 120x600
banner 468x60

Jurnalsembilan.com | Jakarta – Dalam momentum peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Direktur Lembaga Bantuan Hukum Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (LBH-K-SARBUMUSI), Dr. Muhtar Sa’id, S.H., M.H., menyampaikan pesan kritis terkait kondisi buruh di tanah air yang masih jauh dari cita-cita kemerdekaan(18/8/2025)

Melalui puisi berjudul “Merdeka yang Terpisah”, Dr. Muhtar menyoroti adanya ironi di balik perayaan kemerdekaan. Buruh, PJLP, dan pekerja outsourcing disebut masih terjerat dalam lingkaran ketidakadilan.

banner 468x60

Kau teriak Merdeka di tengah pesta,
Sementara kami gigit keringat yang mengering.
Delapan puluh tahun angin berbisik,
Tapi upah kami masih terpasung di derita,” tulisnya dalam bait puisi.

Menurut Dr. Muhtar, meskipun Indonesia telah 80 tahun merdeka, kenyataannya sebagian besar buruh belum menikmati kemerdekaan yang sejati. Upah murah, kontrak kerja tidak adil, hingga lemahnya perlindungan sosial masih membelenggu kesejahteraan pekerja.

Di usia 80 tahun kemerdekaan, justru ironi pahit yang kita hadapi: buruh, PJLP, dan pekerja outsourcing masih terjerat dalam lingkaran ketidakadilan. Upah murah, hak yang dipotong, dan perlindungan yang rapuh adalah bukti bahwa kemerdekaan belum sepenuhnya menyentuh mereka yang menggerakkan roda negeri ini,” tegasnya.

LBH-K-SARBUMUSI menyerukan kepada negara untuk hadir secara nyata dalam melindungi kaum buruh. Dr. Muhtar menegaskan tiga poin utama tuntutan:

1. Menghapus sistem outsourcing yang dinilai memperbudak pekerja.

2. Menghentikan praktik upah murah yang tidak sejalan dengan prinsip keadilan sosial.

3. Memberikan jaminan sosial dan perlindungan hukum yang layak bagi seluruh pekerja.

Kemerdekaan sejati harus dirasakan oleh semua, bukan hanya segelintir elite. Buruh Indonesia bukan pecundang—kami pejuang yang akan terus bersuara hingga ‘Merdeka’ benar-benar hidup dalam denyut nadi setiap pekerja,” tutup Dr. Muhtar.

(red/JP)

CATATAN REDAKSI

Apabila ada pihak yang merasa dirugikan dan/atau keberatan dengan penayangan artikel dan/atau berita tersebut di atas, Anda dapat mengirimkan artikel dan/atau berita berisi sanggahan dan/atau koreksi kepada Redaksi kami, sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (11) dan (12) Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

Artikel/berita dimaksud dapat dikirimkan melalui email: jurnalsembilanofficial@gmail.com.
Terima kasih.

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Content is protected !!