Jurnalsembilan.com | Jakarta Utara – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Surabaya kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Pada ajang Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Penganugerahan BAZNAS Award 2025 yang digelar di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, BAZNAS Kota Surabaya berhasil memboyong empat penghargaan bergengsi sekaligus.
Empat penghargaan tersebut yakni:
1. Pemerintah Daerah Pendukung BAZNAS Terbaik
2. Pengumpulan Zakat Terbesar
3. Program Pendidikan Terbaik
4. Inovasi Program Pemberdayaan Mustahik
Ketua BAZNAS Kota Surabaya, Hamzah, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. “Alhamdulillah, ini rahmat Allah SWT sekaligus keberkahan. Tahun 2025 menjadi kali keempat BAZNAS Surabaya menerima penghargaan nasional, padahal usia lembaga ini baru empat tahun. Terima kasih kepada Pemerintah Kota Surabaya, khususnya Wali Kota Eri Cahyadi, yang senantiasa mendukung program zakat, infak, dan sedekah di Kota Pahlawan,” ujarnya.
Salah satu inovasi unggulan BAZNAS Surabaya yang mendapat apresiasi adalah program Cetak Sarjana (CS1). Program ini memberikan beasiswa penuh bagi satu keluarga mustahik untuk mencetak minimal satu sarjana, sebagai langkah nyata transformasi sosial-ekonomi.
Hamzah menjelaskan, sebelumnya BAZNAS Surabaya fokus pada beasiswa tingkat dasar dan menengah. “Kini saatnya kita mendorong lahirnya generasi sarjana dari keluarga kurang mampu. Harapannya, pendidikan tinggi mampu mengangkat status sosial-ekonomi mereka, sehingga dari mustahik bisa naik kelas menjadi muzaki di masa depan,” terangnya.
Program beasiswa ini juga melanjutkan kesuksesan pemberdayaan anak-anak di kawasan eks-lokalisasi Dolly dan Krembangan, yang terbukti mampu menyelesaikan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Keberhasilan BAZNAS Surabaya tidak lepas dari dukungan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkot Surabaya yang secara konsisten menyalurkan zakat profesinya melalui BAZNAS. “Mungkin satu-satunya di Indonesia, zakat ASN disalurkan langsung ke BAZNAS. Ini bukti nyata dukungan pemerintah kota yang patut diapresiasi,” ungkap Hamzah.
Selain pendidikan, BAZNAS Surabaya juga memperkuat lima pilar utama: kesehatan, pendidikan, ekonomi, dakwah, dan kemanusiaan. Di bidang kesehatan, hadir program Rumah Sehat dan Bengkel Sehat. Sementara di bidang ekonomi, BAZNAS menyalurkan bantuan rombong usaha produktif, bengkel motor, hingga jasa cuci kendaraan.
Hamzah menegaskan, tantangan berikutnya adalah penguatan kelembagaan dan digitalisasi zakat melalui SIMBA (Sistem Informasi Manajemen BAZNAS) yang telah terkoneksi secara nasional. “Dengan sistem yang kuat dan SDM yang kompeten, target pengelolaan zakat nasional hingga ke daerah akan tercapai. Yang terpenting, zakat membawa perubahan nyata bagi fakir miskin—dari mustahik menjadi muzaki,” pungkasnya.
(red/tim)