Jurnalsembilan.com | Sukabumi – Kondisi bangunan Madrasah Diniyah Assyirojudin yang berlokasi di Kampung Cingenca RT 019 RW 07, Desa Walang Sari, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, kini sangat memprihatinkan. Bangunan sekolah yang telah berdiri sejak lama itu mengalami kerusakan cukup berat dan dinilai sudah tidak layak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan, sejumlah bagian bangunan tampak rusak parah. Dinding yang retak, atap bocor, hingga lantai yang mulai rapuh menjadi ancaman bagi keselamatan siswa dan tenaga pengajar yang setiap hari beraktivitas di madrasah tersebut.
“Kami khawatir keselamatan anak-anak saat belajar. Sekolah ini sudah seharusnya segera direnovasi agar anak-anak bisa belajar dengan aman dan nyaman,” ujar salah satu pengurus Madrasah Diniyah Assyirojudin, Minggu (9/11/2025).
Kerusakan tersebut kini menjadi perhatian masyarakat sekitar. Mereka berharap agar pemerintah daerah maupun instansi terkait di bidang pendidikan, termasuk Kementerian Agama, dapat segera meninjau dan memberikan bantuan nyata untuk perbaikan sarana serta prasarana madrasah.
Kepala Desa Walang Sari, H. Dedi Suherman, turut menyoroti kondisi tersebut. Ia menegaskan bahwa pihaknya sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan perbaikan namun hingga kini belum terealisasi.
“Kami dari pemerintah desa sudah berupaya menyampaikan kondisi ini melalui jalur resmi. Madrasah ini memiliki peran penting dalam pendidikan keagamaan anak-anak di desa kami. Kami berharap pihak terkait segera menindaklanjuti agar proses belajar mengajar bisa berlangsung dengan aman,” ujar Dedi Suherman.
Sementara itu, perwakilan dari Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, Ahmad Fathoni, menyatakan pihaknya akan segera menurunkan tim untuk melakukan peninjauan lapangan dan pendataan kondisi bangunan madrasah yang membutuhkan bantuan.
“Kami menerima laporan terkait kondisi Madrasah Diniyah Assyirojudin. Dalam waktu dekat kami akan meninjau langsung ke lokasi untuk melihat kebutuhan riil di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak desa serta lembaga terkait untuk mencari solusi terbaik,” ungkap Ahmad Fathoni.
Selain perbaikan fisik bangunan, masyarakat juga berharap agar madrasah dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memadai, seperti ruang kelas yang layak, meja dan kursi yang baik, serta sarana belajar lain yang menunjang proses pendidikan.
Kondisi memprihatinkan madrasah di Desa Walang Sari ini menjadi cermin belum meratanya pembangunan infrastruktur pendidikan, khususnya di wilayah pedesaan. Masyarakat berharap perhatian dan tindakan cepat pemerintah dapat segera terwujud demi keberlangsungan pendidikan generasi muda di daerah tersebut.
(red/tim)



















